Welcome Guys

Selamat Datang

You'll Never Walk Alone.......You'll Never Walk Alone.......You'll Never Walk Alone.......You'll Never Walk Alone.......You'll Never Walk Alone.......You'll Never Walk Alone.......You'll Never Walk Alone.......You'll Never Walk Alone.......

Di http://rezalfc.blogspot.com

Kamis, 24 Juni 2010

Bahasa Pemrograman PHP

PHP adalah Bahasa Scripting paling populer di web saat ini. Sebagian besar website  di dunia memakai bahasa ini (PHP). Database MySQL juga dikenal sebagai database yang cepat, ringan dan powerful. Pada CD belajar ini akan ditunjukkan bagaimana belajar PHP secara simpel dengan bantuan Dreamweaver dan menghubungkan aplikasi Web Anda dengan database MYSQL secara cepat, praktis, tanpa kerumitan melalui fasilitas tersembunyi di Dreamweaver.

Anda akan belajar dengan kasus dan contoh nyata, yaitu membuat website untuk jasa perjalanan wisata (tour dan travel) sederhana dengan fasilitas reservasi, halaman contact, halaman berita, daftar produk dinamis dan halaman administrasi untuk insert data edit/update, dan hapus data.

Dengan teknis yang sama, Anda bisa membangun situs dinamis yang lain. Tersedia juga contoh file situs yang sudah jadi dan file bantuan lain seperti file desain yang masih kosong untuk belajar, panduan untuk bahasa PHP dan file-file lain.

PHP adalah bahasa pemrograman yang relatif sangat mudah dipelajari karena sangat fleksibel dan tidak memerlukan aturan yang ketat dalam penulisan programnya. Nah, untuk bisa emmpelajarinya at least kamu harus memahami beberapa hal yang dasar terlebih dahulu. Kita mulai dengan urutan ilmu yang sebaiknya dikuasai terlebih dahulu ya.
Urutan Belajar Pemrograman PHP
Pertama sekali, kamu harus udah terbiasa nginternet. ini hukumnya wajib dan mandatory, karena PHP adalah bahasa pemrograman yang ditujukan untuk pemrograman di dunia internet. Perhatikan contoh-contoh web dinamis yang pernah kamu telusuri dan kamu pasti sudah melihat bahwa aplikasi web interaktif sangat bervariasi dan bermanfaat. Dengan melihat banyak contoh yang ada, maka kreasi kamu akan lebih kratif.Kalau udah sering nginternet, kamu harus memahami dulu cara kerja pemrograman Internet. Kamu bisa mulai dengan mempelajari bagaimana sebuah halaman web dapat tampil di layar komputer kamu dari web server yang letaknya jauh di belahan bumi lain. Salah satu sumber yang baik adalahhttp://w3school.org check that out!
Setelah punya bayangan tentang cara kerja internet, kamu bisa mulai belajar pemrograman HTML dulu untuk membuat halaman web statis. Kamu perlu menguasai HTML ini demi keindahan tampilan web site yang akan kamu bikin. Lengkapi pengetahuan kamu dengan tambahan ilmu lain seperti CSS yang akan membuat kamu mudah dalam mengubah tampilan web kamu dalam waktu singkat.
Kalau udah cukup mateng di HTML, kamu udah bisa mulai melangkahkan kaki kamu untuk mempelajari pemrograman PHP. Hal ini akan memberikan kemampuan baru pada web site yang kamu buat yaitu sifat interaktif dengan pengunjung web site kamu. Sebagai salah satu sumbernya, kamu bisa belajar php di tutorial yang ada di situs ini.
Nah, saat kamu udah mulai mempelajari pemrograman PHP, kamu akan sampai ke satu titik di mana kamu akan membutuhkan database. Database ini berguna untuk membuat web site kamu lebih bermanfaat lagi yaitu dengan membuat kamu bisa menyimpan data untuk dan dari pengunjung web site kamu dalam jumlah besar dan menampilkannya dengan lebih mudah.
Ok, kalau udah sampai tahap ini, kamu udah memliki semua kemampuan dasar untuk membuat web site. Selanjutnya kamu tinggal mengasah kemampuan yang kamu miliki dengan banyak mempelajari script yang sudah ada. Kamu bahkan bisa membuat program PHP yang canggih tanpa perlu menuliskan setiap kode dari awal. Gunakan script yang ada untuk membantu kamu melakukan development web site PHP kamu dengan jauh lebih cepat. Kunjungi web site http://hotscripts.com sebagai salah satu sumber kamu, dan aktiflah di berbagai forum PHP yang ada.
Terakhir… praktek, praktek dan praktek.
Semoga Bermanfaat ya…. 


Liat artikel lainnya juga d blog ini Reza El Nino Blog's<

koneksi PHP ke My SQL

Secara teknis dan teori,PHP bisa terhubung dengan MySQL karena ada modul PHP yang berguna untuk itu. Modul atau file librarinya sendiri saya tidak tahu isinya, yang penting kita menggunakan librari itu, di windows, nama librarinya adalah php_mysql.dll, sedangkan di Linux atau Unix saya kurang tahu. Librari itu terdiri dari fungsi-fungsi yang berhubungan dengan koneksi databse MySQL, seperti mysql_connect(), mysql_select_db(), mysql_query(),mysql_fetch_row(), mysql_fetch_array() dll. Jika modul ini di rename atau dihapus, maka PHP tidak bisa berkomunikasi dengan MySQL.
Teknisnya saja, tidak usah pakai teori. Ok bos, kita langsung menuju ke kode program.

//---1 hubungkan dengan server mysql dulu
$namaserver="localhost";
$username="root";
$password="r-a-h-a-s-i-a";
mysql_connect($namaserver,$username,$password);
//---2. Pilih databasenya
$namadb="databaseku";
mysql_select_db($namadb);
?>

Kode tersebut sudah bisa untuk menghubungkan PHP dengan database MySQL. Ganti namaserver dengan nama server anda, username dengan username anda pada server dan password diganti dengan password database anda, bukan password Cpanel. Saran saya lebih baik buat 1 buah file koneksi, artinya lebih baik dipisah antara file aplikasi dengan file koneksi, nanti file koneksi di include pada file aplikasi. Contohnya dibawah ini

include("koneksi.php");
//--- disini kode aplikasi PHP anda.
?>

Dimana file koneksi.php berisi kode untuk koneksi PHP dan MySQL. Selamat mencoba,,, :D
Lihar juga artikel lainnya d blog ini Reza Elnino Blog

Membuat Session Login Sederhana Utk 1 User Login [php]

Ini contoh membuat login dengan session yang sederhana sekalitanpa menggunakan database baik flattext atau mysql
user login dan password ada di dalam script itu sendiri

bikin file login.php

Disini akan di destroy session sesuai dengan nama session untuk session nama loginnya.
$_SESSION['user'] ==> user disini maksudnya adalah nama session nya (untuk variabel)

login.php

session_start();
if(isset($_SESSION['user']))
{
session_destroy();
}
?>


Username:





Password:






Buat file untuk nge cek login, nah disini kita tentukan username dan password untuk login
pertama kita tentukan username dan password yang akan di accept sebagai login yang benar, nah misalnya kita buat untuk varible ini baik username dan password nya:
$acc_user ====> username yang di accept
$acc_pas ====> password yang di accept

Jadi saya mau membuat login dengan 
username: linglung 
password: bingung

maka untuk pengecekan login saya buat:
$acc_user = 'linglung';
$acc_pas = 'bingung';

Karena di form tadi tujuan post nya adalah ceklogin.php
Code:
$username ====> username buat login di form login
$password ====> password buat login di form login
maka nama file nya untuk mencek login saya buat ceklogin.php

ceklogin.php
$acc_user = 'linglung';
$acc_pas = 'bingung';
if (isset($_POST['login']))

$username = $_POST['username']; // diambil dari nama input di form login
$password = $_POST['password']; // diambil dari nama input di form login
$username = strip_tags($username);
$password = strip_tags($password);

if (($username==$acc_user) && ($password==$acc_pas))
{
session_start();
$_SESSION['user'] = $username;
echo 'Login berhasil, silahkan lanjutkan......'.
'
'.
'Lanjutkan'.
'
';
} else {
echo 'Username dan password salah'.
'
'.
'Coba lagi'.
'
';
}
?>
Nah terakhir buat halaman index nya yang hanya bisa di akses jika sudah di accept session dengan nama $_SESSION['user'] yang kita buat tadi, jika tidak akan di redirect ke halaman login.php

index.php
session_start();
if (isset($_SESSION['user'])) // karena nama session buat login kita buat namanya adalah 'user' maka if isset($_SESSION['user']) ===> varibel penentu
{
$user = $_SESSION['user'];
echo '
'.
'Tulisan ini nampak kalo udah login'.
'

'.
'Logout'.
'
';
echo $user;
} else {
header('location: login.php');
exit;
}
?>

Selamat Mencoba :D

lihat juga artikel - artikel lain nya di blog ini di Reza El nino Blog

PHP Dasar – Modularitas

Suatu pemrograman yang baik seharusnya program yang besar dipecah menjadi program-program yang kecil yang selanjutnya disebut modul. Modul-modul kecil tersebut dapat dipanggil sewaktu-waktu diperlukan. Dalam PHP juga mendukung konsep tersebut yang selanjutnya diberinama modularitas. Kita dapat menyisipkan isi suatu file/modul lain ke dalam file/modul tertentu.
Terdapat 2 perintah/function untuk hal tersebut dalam PHP yaitu menggunakan include() dan require().
Include()
Untuk memudahkan pemahaman, diberikan contoh berikut. Misalkan kita akan membuat menu link sejumlah 4 buah yaitu index, about, links, dan contact pada setiap halaman web yang kita buat. Teknik yang digunakan adalah membuat menu link dalam suatu modul tersendiri kemudian modul tersebut dipanggil pada setiap halaman web yang diinginkan terdapat menu link di dalamnya.
menu.php
Home -
About Us -
Links -
Contact Us 
index.php
Ini adalah halaman index
about.php
Ini adalah halaman about
Dari teknik di atas tampak adanya kemudahan dalam membuat halaman web. Dalam hal ini, kita tidak perlu membuat menu link di setiap halaman web yang ada. Bayangkan seandainya kita punya halaman web sejumlah 100 buah yang kesemuanya ingin diberi menu link tanpa menggunakan teknik di atas, tentu hal tersebut sangat merepotkan.
Meskipun secara teknis, kode pembangun web dipecah dalam modul-modul, namun ketika di browser akan terlihat menyatu. Berikut ini adalah kode HTML yang dihasilkan oleh browser ketika membuka halaman web index.php
Home -
About Us -
Links -
Contact Us 

Ini adalah halaman index
Require()
Cara penggunaan fungsi require() sama dengan include(). Jadi apa perbedaannya? Sebaiknya mana yang kita gunakan? Perhatikan contoh berikut ini
dengan asumsi bahwa file noFileExistxHere.php tidak ada. Maka dengan menggunakan include() akan dihasilkan tampilan:
Warning: main(noFileExistsHere.php): failed to open stream:
         No such file or directory in include.php on line 2
Warning: main(): Failed opening 'noFileExistsHere.php'
         for inclusion (include_path='.:/usr/lib/php:/usr/local/lib/php')
         in include.php on line 2Hello World
Selanjutnya kita akan gunakan require().
dan hasilnya
Warning: main(noFileExistsHere.php): failed to open stream:
         No such file or directory in require.php on line 2
Fatal error: main(): Failed opening required 'noFileExistsHere.php'
(include_path='.:/usr/lib/php:/usr/local/lib/php')
in require.php on line 2
Bandingkan kedua hasil di atas. Pada include(), error yang dihasilkan hanya berupa Warning saja dan statement berikutnya masih dapat dijalankan. Hal ini terlihat bahwa teks Hello World! Masih ditampilkan di browser. Sedangkan pada require(), error yang dihasilkan berupa Fatal Error. Dengan demikian statement selanjutnya tidak akan dijalankan.
Sehingga disarankan agar Anda menggunakan require() dengan harapan bahwa kode PHP yang Anda buat tidak akan diproses apabila terdapat file yang hilang atau tidak ada.

lihat juga artikel - artikel lain nya di blog ini di Reza El nino Blog

Membuat Barcode dengan PHP

Apa sih barcode itu? Barcode adalah suatu simbol berbentuk garis-garis yang menyatakan suatu kode atau string karakter. Simbol ini dapat dibaca oleh suatu barcode scanner. Salah satu contoh barcode adalah simbol yang ada di produk di toko atau supermarket yang sering kita lihat.
Ternyata… di dunia ini ada banyak sekali tipe barcode. Diantara sekian banyak tipe barcode, terdapat 6 kategori barcode berdasarkan kegunaannya, yaitu: barcode untuk keperluan retail, barcode untuk keperluan packaging, barcode untuk penerbitan, barcode untuk keperluan farmasi, barcode untuk keperluan non retail, serta barcode untuk keperluan lain.
Barcode untuk keperluan retail, salah satu contohnya adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya digunakan untuk keperluan produk yang dijual di supermarket. Barcode untuk packaging biasanya digunakan untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe ITF. Barcode untuk keperluan penerbitan, sering digunakan pada penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang menunjukkan ISSN suatu buku. Sedangkan barcode untuk keperluan farmasi biasanya digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah satu barcode farmasi adalah barcode jenis HIBC. Sedangkan barcode untuk kepentingan non retail, misalkan barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah satu tipe barcode untuk keperluan non retail ini adalah Code 39.
Nah… pada pada artikel ini, saya hanya akan memfokuskan saja pada barcode Code 39. Barcode ini diperkenalkan oleh ANSI (American National Standards Institute). Karakter yang bisa dinyatakan ke dalam Code 39 meliputi digit angka 0-9, huruf kapital A-Z, karakter spasi, karakter ‘-’, ‘+’, ‘.’, ‘$’ dan ‘/’. Berikut ini adalah salah satu contoh tampilah barcode Code 39 untuk mensimbolkan suatu string ‘ROSIHAN ARI 1979′.
Photobucket
Untuk menyatakan suatu karakter atau string ke dalam bentuk barcode Code 39, caranya adalah mengapit string tersebut dengan tanda asterisk (*). Sehingga pada contoh di atas, string ‘ROSIHAN ARI 1979′ ini harus diapit dengan tanda asterisk menjadi ‘*ROSIHAN ARI 1979*’. Apa akibatnya jika tidak diapit dengan asterisk? Simbol yang muncul nantinya tidak akan bisa dibaca oleh barcode scanner.
OK… saya kira cukup pembahasan mengenai barcode, khususnya jenis Code 39 ini. Nah… kembali pada cara pembuatan barcode. Pembuatan barcode yang akan dibahas hanya akan difokuskan pada Code 39 yang diterapkan pada studi kasus pelabelan buku di perpustakaan.
Pertanyaan pertama yang mungkin ada dalam benak Anda adalah bagaimana menciptakan simbol barcode, khususnya untuk Code 39. Ya… good question.
Untuk membuat barcode Code 39, Anda bisa membeli suatu software untuk mengeneratenya. Beli??? Wah… gak ada uang tuh… :-) So… gimana donk?? He..3x, jangan khawatir karena meskipun Anda tidak punya uang, Anda tetap bisa membuatnya yaitu dengan mendownload True Type Font (TTF) khusus untuk barcode Code 39 ini. Free kah font ini? Ya… 100% free buat Anda. Dimanakah downloadnya? OK.. akan saya bocorkan kepada Anda link untuk downloadnya yaitu di bawah ini
Setelah Anda download, selanjutnya installah ke direktori font pada sistem operasi Anda. Jika Anda menggunakan Windows, installah ke direktori C:\WINDOWS\FONTS. OK… hanya itu caranya. Trus… bagaimana cara menggunakannya?
OK… sekarang kita terapkan ke studi kasus untuk membuat label barcode yang menyatakan kode-kode buku yang ada di perpustakaan. Diharapkan nantinya kode barcode ini akan ditempelkan pada setiap buku dan dimanfaatkan untuk mempermudah transaksi di perpustakaan. Ketika proses peminjaman atau pengembalian buku, petugas perpustakaan tidak perlu mengetikkan kode buku secara manual di komputer namun hanya
melakukan scanning pada label barcode ini.
Nah… kita mulai membuatnya. Pertama-tama kita siapkan database dan tabel untuk keperluan penyimpanan data buku perpustakaan. Ini salah satu contoh query untuk membuat tabel dan datanya:
CREATE TABLE buku (
  kodeBuku varchar(5),
  judulBuku text,
  author varchar(20),
  jenis varchar(10),
  PRIMARY KEY (kodeBuku)
);
INSERT INTO `buku` VALUES ('A0001', 'Pemrograman Pascal', 'Rosihan Ari Yuana', 'Referensi');
INSERT INTO `buku` VALUES ('A0002', 'Pemrograman PHP', 'Dwi Amalia Fitriani', 'Referensi');
INSERT INTO `buku` VALUES ('A0003', 'Pengantar Jaringan Komputer', 'Faza Fauzan Kh.', 'Referensi');
INSERT INTO `buku` VALUES ('A0004', 'Teknologi Digital', 'Nada Hasanah', 'Referensi');
INSERT INTO `buku` VALUES ('A0005', 'Pemrograman ASP .NET', 'Muh. Ahsani Taqwim', 'Referensi');
OK… dari SQL di atas dapat Anda lihat terdapat sampel buku sejumlah 5 buah. He.. 3x semua anggota keluarga saya ternyata para pengarang buku :-)
Nah… bagaimana cara membuat script PHP untuk mengenerate label barcode dari kode semua buku di atas? Bentar… sabar… sebelum kita mulai buat, kita hendaknya pikirkan desain tampilan outputnya.
Misalkan kita ingin nantinya muncul label barcode kode buku yang disusun seperti halnya tabel yang memiliki 2 kolom. Trus… untuk setiap barcode, bagian bawahnya akan terdapat kode buku yang dapat dibaca oleh kita. Mengapa kode buku ini ikut tercantum di bawah barcodenya? Ya… siapa tahu suatu saat barcode scannernya rusak. Bila label barcode ini tidak ada kode buku yang bisa kita baca, bisa-bisa kesulitan untuk mendatanya ketika transaksi di perpustakaan berlangsung.
OK… itu desain tampilannya. Now… let’s start to create the script!
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
 
// koneksi ke database
mysql_connect("dbhost", "dbuser", "dbpass");
mysql_select_db("dbname");
 
$query = "SELECT * FROM buku";
$hasil = mysql_query($query);
 
// setting banyaknya kolom
$kolom = 2;
 
// membuat tabel berisi label barcode
echo "";
 
$counter=1;while($data=mysql_fetch_array($hasil)){if(($counter-1)%$kolom==0)echo"";echo"";if($counter%$kolom==0)echo"";$counter++;}
 
echo"
*".$data['kodeBuku']."* ".$data['kodeBuku']."
"; ?>
Konsep membuat label berisi barcode ke dalam bentuk tabel 2 kolom ini adalah sebagai berikut
Secara umum, apabila kita membuat tabel dengan n buah kolom maka struktur htmlnya adalah seperti di bawah ini:
... (akan diulang n kali)... (akan diulang n kali)
  .
  .
  .

.........
.........
Nah… dari struktur di atas tampak bahwa untuk setiap baris tabel terdapat n kali tag

… yang diulang. Begitu sudah terdapat n kali, maka akan membentuk baris baru dan langkah yang sama akan diulangi lagi.
Dalam pemrograman, untuk mengimplementasikan ide di atas, kita bisa menggunakan bantuan suatu counter. Counter ini akan berjalan mulai dari 1, 2, 3, … hingga sejumlah data yang diinginkan. Bila counter telah mencapai bilangan yang merupakan kelipatan n, maka baris tabel akan diakhiri (cetak ) dan selanjutnya membuat baris tabel baru (cetak


Oya… untuk mengenerate suatu string menjadi kode barcode Code 39 menggunakan TTF yang telah kita download di atas caranya adalah gunakan tag
...
dengan atribut ‘size’ nantinya akan diisi dengan value yang menyatakan ukuran simbol barcode. Pada contoh script di atas menggunakan size=”20″.
Oya… jangan lupa mengaapit string yang akan dibuat barcodenya dengan tanda asterisk (*).
Hasil output dari script di atas adalah seperti di bawah ini:
Photobucket
So… tinggal print saja output di atas, bisa juga langsung diprint di atas stiker label, namun terlebih dahulu Anda atur posisinya dan sesuaikan panjang lebarnya dengan stiker label.
Fiuh… jadi juga akhirnya script dan artikel ini. Panjang sekali yah artikelnya…. but anyway… mudah-mudahan ada manfaatnya buat Anda semuanya.


lihat juga artikel - artikel lain nya di blog ini di Reza El nino Blog

Membuat Script PHP untuk Restore Database MySQL

Dalam artikel sebelumnya, saya telah menulis artikel cara membuat script PHP untuk backup data MySQL melalui mysqldump. Pada artikel kali ini saya akan menulis artikel cara membuat script PHP untuk restore database MySQL sebagai kelanjutan dari artikel tersebut.
Adapun skenario dari script untuk restore data MySQL sebagai berikut. Andaikan kita telah memiliki file hasil dump database. Selanjutnya, untuk merestore hasil dump tersebut kita browse file dump lalu kita klik tombol prosesnya. Selesai… Namun dalam hal ini, kita sudah tentukan dulu nama databasenya.
Berikut ini adalah tampilan form untuk melakukan restore data.
restore mysql
Bagaimana dengan ide proses restorenya? Untuk proses restore data di MySQL, kita gunakan perintah
mysql -u[username] -p[password] dbname < filedump
dengan [username] adalah nama user untuk koneksi ke MySQL, [password] adalah password dari si user. ‘dbname‘ adalah nama database dimana kita ingin merestore data, dan ‘filedump‘ adalah nama file hasil dump (backup). Perintah ini nanti dijalankan di dalam shell.
Lantas… bagaimana dengan ide script untuk restorenya? OK idenya adalah kita lakukan proses upload file dump melalui form. File dump ini akan diupload ke dalam folder yang sama dengan script untuk restore. Setelah file dump diupload, selanjutnya file dump tersebut akan direstore menggunakan perintah di atas. Begitu proses dump selesai, kita hapus file dump yang kita upload tersebut dengan perintah unlink()supaya terhapus secara otomatis.
OK.. ide untuk membuat script restore sudah dapat, sekarang kita bisa buat scriptnya.
restore.php
// koneksi ke db mysql
$dbHost = "localhost";
$dbUser = "root";
$dbPass = "...";
$dbName = "...";
 
mysql_connect($dbHost, $dbUser, $dbPass);
mysql_select_db($dbName);
 
echo "

Restore Data MySQL

";   echo "DB Name: ".$dbName;   // form upload file dumo echo "
]."?op=restore'>"; echo " "; echo "
";   // proses restore data if ($_GET['op'] == "restore") { // baca nama file $fileName = $_FILES['datafile']['name'];   // proses upload file move_uploaded_file($_FILES['datafile']['tmp_name'], $fileName);   // membentuk string command untuk restore // di sini diasumsikan letak file mysql.exe terletak di direktori C:\AppServ\MySQL\bin $string = "C:\AppServ\MySQL\bin\mysql -u".$dbUser." -p".$dbPass." ".$dbName." < ".$fileName;   // menjalankan command restore di shell via PHP exec($string);   // hapus file dump yang diupload unlink($fileName); }   ?>
Bagaimana? mudah bukan membuatnya? nah silakan adopsi ide di atas ke dalam aplikasi yang Anda buat sendiri. Sebuah aplikasi tanpa fitur backup and restore database serasa masakan tanpa garam :-) Selamat mencoba sendiri ya…


lihat juga artikel - artikel lain nya di blog ini di Reza El nino Blog

Tentang Function str_replace()

Tahukah Anda tentang function str_replace() ? Bagi yang sudah familiar dengan PHP tentu pernah mengenal function yang satu ini. Apabila belum pernah dengar sebelumnya, maka simak artikel ini.

Artikel ini akan menjelaskan tentang apa itu function str_replace(), kegunaannya serta contoh pemakaiannya dalam script.


Function str_replace() dalam PHP termasuk function dalam kelompok pengolah string. Function str_replace() digunakan untuk mengganti substring tertentu dalam suatu string. Bingung? OK ini saya ambil contoh.

Diberikan sebuah string misalnya ‘SAYA SANGAT LAPAR SEKALI’. Kebetulan saat menulis artikel ini, memang saya sedang lapar-laparnya Nah… selanjutnya saya akan mengganti semua substring ‘SA’ dengan ‘GI’ pada string yang diberikan. Sehingga akan dihasikan string baru ‘GIYA GINGAT LAPAR SEKALI’. Dalam PHP, proses penggantian substring ini dapat dilakukan dengan perintah str_replace() ini.

Bagaimana dengan sintaksnya? Berikut ini adalah sintaks dari function str_replace()

str_replace(a, b, c);
dengan a adalah subtring yang akan diganti, b adalah subtring pengganti, dan c adalah string awalnya.

Contoh penggunaan pada kasus di atas:



lihat juga artikel - artikel lain nya di blog ini di Reza El nino Blog

Rabu, 23 Juni 2010

tips membuat grafik statistik dengan php dan css

Untuk membuat grafik chart, sebenarnya sudah banyak sekali package/library yang tersedia baik free maupun bayar. Salah satunya yang free adalah JpGraph. Cara penggunaan JpGraph ini pernah saya bahas sebelumnya, atau Anda bisa download tutorialnya di sini. Namun, untuk menjalankan library-library tersebut harus didukung oleh library yang lain juga misalnya GD library. Tanpa library tersebut, maka mustahil library grafik yang Anda peroleh dapat dijalankan. Di samping itu kita masih agak sedikit repot dengan cara penggunaannya, karena setiap library grafik berbeda penggunaannya.
Nah.. kini Anda tak perlu repot lagi untuk membuat grafik chart karena saya akan memberikan tutorial cara membuat grafik statistik hanya dengan perintah PHP sederhana dan ditunjang oleh CSS (Cascade Style Sheet). Memang sih.. untuk tampilan tidak semewah kalo kita menggunakan JpGraph atau yang lain, tapi paling tidak.. representasi grafiknya bisa dibaca dengan mudah dan bisa membuat keren website Anda :-)
OK.. untuk studi kasus kali ini, saya akan menerapkan hal ini untuk representasi data mahasiswa berdasarkan jenis kelaminnya. Andaikan kita memiliki tabel database dan datanya sebagai berikut:
CREATE TABLE `mhs` (
  `nim` varchar(10),
  `nama` varchar(10),
  `jenisKelamin` varchar(10),
  PRIMARY KEY  (`nim`)
);
INSERT INTO `mhs` VALUES ('A001', 'A', 'LAKI-LAKI');
INSERT INTO `mhs` VALUES ('A002', 'B', 'LAKI-LAKI');
INSERT INTO `mhs` VALUES ('A003', 'C', 'LAKI-LAKI');
INSERT INTO `mhs` VALUES ('A004', 'D', 'PEREMPUAN');
INSERT INTO `mhs` VALUES ('A005', 'E', 'LAKI-LAKI');
Untuk outputnya, kita nanti akan berusaha membuat script yang menampilkan grafik seperti di bawah ini
Grafik dengan PHP dan CSS
Perhatikan gambar di atas, bahwa ketika kita dekatkan mouse ke grafik batangnya maka akan muncul keterangan data statistiknya. Efek tersebut kita buat tanpa menggunakan script apapun, kecuali hanya CSS doang. Simpel tapi menarik bukan?
Trus.. gimana ide dasar membuat grafiknya? terutama membuat grafik batangnya? Dalam hal ini grafik batang kita buat menggunakan CSS sedangkan panjang pendeknya grafik batang tersebut tergantung jumlah data yang kita hitung menggunakan script PHP.

Untuk membuat sebuah batang dengan CSS, kita cukup membuat tag seperti ini:
Atribut ‘height’ digunakan untuk mengatur lebar dari batang (dalam hal ini menggunakan satuan pixel). Selanjutnya ‘width’ untuk menentukan panjang batang. Anda bisa menggunakan satuan pixel maupun prosentase. Bila Anda menggunakan prosentase maka prosentase yang dimaksud adalah relatif terhadap panjang jendela browser. Misalkan diberikan ‘width: 10%’ maka panjang batang adalah 10% dari panjang jendela browser. Sedangkan atribut ‘background-color’ untuk mengatur warna batang, dan ‘title’ untuk memberikan title dari batang tersebut. Efek pemberian ‘title’ tampak seperti pada gambar output di atas yaitu akan muncul keterangan (tool tips) ketika mouse mengenai batang tersebut.
Nah… untuk selanjutnya kita hanya bermain-main pada atribut ‘width’ dan ‘title’ untuk membuat tampilan output seperti di atas. Kedua atribut ini nanti kita buat dinamis tergantung jumlah datanya.
Trus.. untuk mengatur panjang pendeknya batang gimana caranya? caranya adalah dengan menggunakan skala. Wah.. ada matematikanya ya? jelas donk… wah mentang-mentang yang nulis artikel ini orang matematika ya? he.. 3x nggak juga, karena kebetulan topik ini ada sangkut pautnya dengan matematika :-)
Nah.. bagaimana penggunaan skalanya? OK kita misalkan kita tentukan panjang grafik maksimum adalah 30% dari panjang jendela browser. Karena 30% ini panjang maksimum, maka kejadian ini akan terjadi ketika ada item data yang jumlahnya 100%. Sebagai contoh misalkan ada 10 mahasiswa, dan semuanya pria (prosentase pria 100%). Dengan demikian grafik batang untuk pria ini panjangnya adalah 30%. Nah.. dari asumsi ini, kita tinggal atur skalanya berarti untuk item data sejumlah n% maka panjang batangnya adalah (n*30/100)%. OK, paham ya idenya?
Dengan demikian, berdasarkan ide di atas berarti sebelum mulai membuat grafiknya, kita harus dapatkan dulu data prosentase setiap item data, dalam hal ini jumlah laki-lakinya berapa prosen begitu pula perempuannya. Setelah jumlah prosentase masing-masing diketahui, barulah kita gunakan untuk mengatur panjang grafik batang menggunakan skala di atas.
So.. script untuk membuat grafik statistik mahasiswa berdasarkan jenis kelamin kita buat sbb:
 
// koneksi ke mysql
mysql_connect("dbhost", "dbuser", "dbpass");
mysql_select_db("dbname");
 
// mencari jumlah laki-laki dari database
$query = "SELECT count(*) AS jumCowok FROM mhs WHERE jenisKelamin = 'LAKI-LAKI'";
$hasil = mysql_query($query);
$data  = mysql_fetch_array($hasil);
$jumCowok = $data['jumCowok'];
 
// mencari jumlah perempuan dari database
$query = "SELECT count(*) AS jumCewek FROM mhs WHERE jenisKelamin = 'PEREMPUAN'";
$hasil = mysql_query($query);
$data  = mysql_fetch_array($hasil);
$jumCewek = $data['jumCewek'];
 
// menghitung total mahasiswa
$total = $jumCowok + $jumCewek;
 
// menghitung prosentase laki-laki dan perempuan
$prosenCowok = $jumCowok/$total * 100;
$prosenCewek = $jumCewek/$total * 100;
 
// menentukan panjang grafik batang berdasarkan prosentase
$panjangGrafikCowok = $prosenCowok * 30 / 100;
$panjangGrafikCewek = $prosenCewek * 30 / 100;
 
?>
 


Statistik Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin

  Laki-laki (Jumlah: echo $jumCowok; ?> | echo $prosenCowok; ?>%)
echo $panjangGrafikCowok; ?>%; background-color: red;" title="Laki-laki (Jumlah: echo $jumCowok; ?> | echo $prosenCowok; ?>%)">
  Perempuan (Jumlah: echo $jumCewek; ?> | echo $prosenCewek; ?>%)
echo $panjangGrafikCewek; ?>%; background-color: red;" title="Perempuan (Jumlah: echo $jumCewek; ?> | echo $prosenCewek; ?>%)">
Nah.. mudah bukan membuatnya?
Oya.. satu lagi yang perlu saya tambahkan. Lantas.. bagaimana bila kejadiannya keseluruhan mahasiswanya laki-laki atau perempuan? pastilah nantinya ada prosentase yang 0% dan akibatnya grafik batangnya tidak muncul karena width nya ’0%’. Sebenarnya tidak apa-apa sih, namun.. kok kayaknya kurang seru. Meskipun prosentasenya 0%, tapi paling tidak kita munculkan sedikit grafiknya meskipun hanya dengan panjang 1%. Untuk membuat ini, kita harus tambahkan statement IF pada script di atas yaitu pada bagian penentuan panjang grafiknya, sehingga pada bagian tersebut menjadi:
if ($prosenCowok == 0) $panjangGrafikCowok = 1;
else $panjangGrafikCowok = $prosenCowok * 30 / 100;
 
if ($prosenCewek == 0) $panjangGrafikCewek = 1;
else $panjangGrafikCewek = $prosenCewek * 30 / 100;
OK?? begitu tutorial yang saya berikan ini, mudah-mudahan ada manfaatnya.

lihat juga artikel - artikel lain nya di blog ini di Reza El nino Blog